Minggu, 07 Oktober 2012

Pengertian Dan Tujuan dari Psikologi Lintas Budaya

Pengertian Psikologi Lintas Budaya
Bila diperhatikan dari kata psikologi Lintas Budaya pasti kurang lebih yang terlintas dipikiran kita masing-masing adalah mengenai kebudayaan, seperti yang kita ketahui bahwa di belahan dunia manapun memiliki kebudayaan sesuai dengan peninggalan nenek moyang. Dan tidak semuanya mempunyai perkembangan, persamaan dan perbedaan yang sama. Dan dalam bidang Psikologi pun terus dikaji oleh para ahli. 
Maka secara garis besar Psikologi  lintas budaya adalah kajian mengenai persamaan dan perbedaan dalam fungsi individu secara psikologis dari berbagai Etnik Dan Budaya serta kegiatan turun temurun yang berkembang, serta penjelasan mengenai hubungan-hubungan antara perubahan psikologis, sosio-budaya, ekologis dan biologis masyarakat nya.

Tujuan psikologi Lintas budaya
Psikologi Lintas Budaya (PLB) merupakan salah satu cabang (sub disiplin) dari ilmu Psikologi yang mengalami  perkembangan yang cukup pesat. Sebelumnya,  dapat dilihat kecenderungan masyarakat di Eropa yang menaruh perhatian pada nilai-nilai luhur kemanusiaan. Kebebasan (freedom), kesetaraan (equality) mengemuka di masa perahlian menuju pembaharuan (renaissance) terhadap sektor-sektor kehidupan. Keragaman (diversity) yang tampak dalam kehidupan masyarakat sehari-hari menjadi bagian yang tak terpisahkan. Maka Psikologi membawa setiap terapan nya ke setiap belahan dunia Dan mencoba mencari persamaan dan perbedaan perkembangan budaya di setiap daerah, Dan bagaimana perubahan psikis masyarakat nya menanggapi perubahan budaya tersebut, karena menurut Berry Dan Dassen 1974- mengatakan Tujuan psikologi yaitu membawa dan menguji. Dan para psikolog berusaha membawa hipotesis mereka dan menguji ke berbagai kelompok masyarakat/budaya agar menemukan jawaban yang bervariasi/ berbeda.
 
Perbedaan dan Hubungan antara Psikologi Lintas Budaya dengan Ilmu lain.
Dengan Antropologi- Antropologi adalah salah satu cabang Ilmu sosial yang mempelajari tentang etnis, ras, kebudayaan tertentu.
sedangkan Psikologi Lintas Budaya mempelajari persamaan dan perbedaan dalam fungsi individu secara Psikologis dari berbagai Etnik Dan Budaya serta kegiatan turun temurun yang berkembang, serta penjelasan mengenai hubungan-hubungan antara perubahan psikologis, sosio-budaya, ekologis dan biologis masyarakat nya. Maka, hubungan diantara keduanya adalah dalam mencari perbedaan perkembangan di setiap etnis atau ras terrtentu kita harus mempelajari mengenai kebudayaan yang berkembang baru bisa mengaplikasi-kan hipotesis yang ada Dan mendapatkan bentuk perbedaan psikis setiap kelompok masyarakat dalam menghadapi perkembangan budaya nya.

Dengan Psikologi Indigenous- Psikologis Indigenous merupakan suatu terobosan baru dalam bentuk mengembangkan pendalaman mengenai kebudayaan, Psikologi Indigenous  merupakan suatu untuk memahami manusia berdasarkan montes kultural/budaya. Perbedaannya adalah psikologi lintas budaya lebih memahami tentang karakteristik dan perubahan perilaku masyarakat dalam menghadapi perkembangan kebudayaan namun psikologi indigenous lebih mendalami mengenai masalah yang di timbulkan oleh individu dari etnik tertentu (perbedaan kebudayaan) 

Dengan Psikologi Budaya- Psikologi budaya adalah interdisiplin ilmu tentang manusia yang bertujuan untuk mengembangkan beberapa disiplin, khususnya antropologi (satu kesatuan dengan linguistik) yang bermanfaat untuk menganalisa lingkungan sosio-kultural (makna dan sumber-sumber “forms of life”) dalam semua intensitas dan kekhususan mereka dan psikologi yang bermanfaat untuk analisis tentang perseorangan dalam intensitas dan sejarah nya. Maka hubungan nya adalah tidak berbeda jauh dengan Antropologi, sama-sama berkaitan satu sama lain Psikologi Lintas Budaya tentang perbedaan perkembangan prilaku yang terbentuk, sedang kan Psikologi budaya untuk mengembangkan hasil yang ada agar lebih terperinci

Hubungan dengan beberapa Ilmu lain.
Dengan ilmu Sosial- kaitan nya adalah Psikologi Lintas Budaya memperlajari perbedaan perkembangan prilaku masyarakat yang terbentuk Dan bisa menjadi acuan perbedaan bentuk kehidupan sosial, intinya apabila kebudayaan berbeda maka bentuk kehidupan sosial suatu kelompok masyarakat juga berbeda.

Refrensi:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar