Jumat, 02 November 2012

Akulturasi dan Relasi Internakultural

Arti dari Akulturasi itu sendiri adalah merupakan proses sosial yang bergulir dan yang timbul bila suatu kelompok manusia dengan suatu kebudayaan tertentu dihadapkan dengan unsur-unsur dari suatu kebudayaan asing sedemikian rupa dan seiring berjalan nya waktu budaya asing tersebut tak terasa mulai melebur dengan kebudayaan asli (yang sudah ada sebelumnya) sehingga unsur-unsur kebudayan asing itu lambat laun dapat diterima dan diolah ke dalam kebudayaan sendiri tanpa menyebabkan hilangnnya kebudayaan itu sendiri.
Menariknya dalam melihat dan mengamati proses akulturasi dikarenakan adanya Deviasi Sosiopatik seperti mental disorder yang menyertainya. Hal tersebut dirasa sangat didukung faktor kebutuhan, motivasi dan lingkungan yang menyebabkan seseorang bertingkah laku dalam keseharian nya.
Sebagai contoh dari akulturasi di Indonesia sendiri ada beberapa macam:
  • Seni Bangunan : Candi yang ada di Indonesia, berawal dari adanya penyebaran agama yang dilakukan oleh Saudagar dari India atau para pekerja
  • Seni Rupa : Bentuk Guci ataupun Ornamen yang berasal dari China, yang mulai masuk saat pedagang China datang ke Indonesia 
  • Bahasa : Penggunaan bahasa Sansekerta pada awalnya banyak ditemukan pada prasasti (batu bertulis) peninggalan kerajaan Hindu – Budha pada abad 5 –7M 
Relasi Interkultural atau Hubungan Antar Budaya adalah komunikasi budaya yang terjadi di antara orang-orang yang memiliki kebudayaan yang berbeda (bisa beda ras, etnik, atau sosio ekonomi, atau gabungan dari semua perbedaan, Peristiwa yang saling berhubungan dan saling mempengaruhi antar budaya lokal maupun budaya asing contohnya : antar Budaya Jawa-sunda, Sunda Minang, Jawa- Minang, Betawi – Jawa dan lain sebagainnya
Menurut Stewart L. Tubbs, mengatakan bahwa interkultural adalah komunikasi  antara orang-orang yang berbeda budaya  (baik dalam arti ras , etnik , atau perbedaan-perbedaan sosio ekonomi).
Hamid Mowlana juga menyebutkan bahwa interkultural sebagai Human flow across national boundaries. Misalnya; dalam keterlibatan suatu konfrensi internasional dimana bangsa-bangsa dari berbagai negara berkumpul dan berkomunikasi satu sama lain
Sedangkan menurut Fred E. Jandt mengartikan interkultural sebagai interaksi tatap muka di antara orang-orang yang berbeda budayanya.

Teori yang berhubungan dengan Akulturasi dan Relasi Internakultural
Griffin (2003) menyadur teori AnXiety/Uncertainty Management; Face-Negotiation; dan Speech Codes.
  • Anxiety/Uncertainty Management Theory (Teori Pengelolaan Kecemasan/Ketidakpastian).
Teori dari William Gudykunst ini memfokuskan pada perbedaan budaya pada kelompok dan orang asing. Ia berniat bahwa teorinya dapat digunakan pada segala situasi dimana terdapat perbedaan diantara keraguan dan ketakutan. Ia menggunakan istilah komunikasi efektif kepada proses-proses meminimalisir ketidakmengertian. Penulis lain menggunakan istilah accuracy, fidelity, understanding untuk hal yang sama.

Hubungan Antara Akulturasi dan Relasi Internakultural 
Saling berkaitannya antara Akulturasi dan Relasi Internakultural sangat dekat karena saling mempengaruhi satu sama lain, Akulturasi itu sendiri adalah percampuran budaya namun tidak menghilangkan budaya aslinya yang telah ada sebelum budaya luar masuk dan tentu saja dalam proses akulturasi dipengaruhi oleh relasi internakultural untuk berkomunikasi, dan proses kehidupan sehari-hari agar dalam proses tersebut dapat beradaptasi dan dapat menerima kebudayaanlain yang masuk/ luar

Referensi:
http://id.wikipedia.org/wiki/Komunikasi_antarbudaya
http://id.wikipedia.org/wiki/Akulturasi
http://www.scribd.com/doc/59192728/TEORI-KOMUNIKASI-ANTARBUDAYA