Selasa, 20 Maret 2012

Fenomena Psikologi Kesehatan berdasarkan Teori


Sebelum saya membahas fenomena yang terjadi berhubungan dengan psikologi kesehatan mental, saya akan menjelaskan teori Abraham Maslow tentang aktualisasi diri yang saya ambil untuk membahas suatu fenomena yang berhubungan dengan teori tersebut.

Teori Abraham Maslow

Tahapan tertinggi dalam tangga hierarki motivasi manusia dari Abaraham Maslow adalah kebutuhan akan aktualisasi diri. Maslow mengatakan bahwa manusia akan berusaha keras untuk mendapatkan aktualisasi diri mereka, atau realisasi dari potensi diri manusia seutuhnya, ketika mereka telah meraih kepuasan dari kebutuhan yang lebih mendasarnya. Teori hierarki kebutuhan Maslow digambarkan pada halaman 247.

Maslow juga mengutarakan penjelasannya sendiri tentang kepribadian manusia yang sehat. Teori psikodinamika cenderung untuk didasarkan pada studi kasus klinis maka dari itu akan sangat kurang dalam penjelasannya tentang kepribadian yang sehat. Untuk sampai pada penjelasan ini, Maslow mengkaji tokoh yang sangat luar biasa, Abaraham Lincoln dan Eleanor Roosevelt, sekaligus juga gagasan-gagasan kontemporernya yang dipandang mempunyai kesehatan mental yang sangat luar biasa.

Maslow menggambarkan beberapa karakteristik yang ada pada manusia yang mengaktualisasikan dirinya:

§ Kesadaran dan penerimaan terhadap diri sendiri

§ Keterbukaan dan spontanitas

§ Kemampuan untuk menikmati pekerjaan dan memandang bahwa pekerjaan merupakan sesuatu misi yang harus dipenuhi

§ Kemampuan untuk mengembangkan persahabatan yang erat tanpa bergantung terlalu banyak pada orang lain

§ Mempunyai selera humor yang bagus

§ Kecenderungan untuk meraik pengalaman puncak yang memuaskan secara spiritual maupun emosional


Fenomena yang akan saya jelaskan adalah tentang seseorang yang cenderung tidak percaya diri, dan selalu merasa bahwa dirinya lebih kurang dibanding dengan siapapun.

Seorang siswa SMA di salah satu sekolah swasta di jakarta selalu tertutup dengan teman-temannya, dalam hal ini dia lebih senang bercerita atau mengisahkan hidupnya melalui tulisan atau berbicara dengan boneka kesayangan nya. itu mulai terjadi sejak ia duduk di bangku kelas 3 SD dan hal tersebut dilakukan karena anak tersebut tidak mempunyai kakak atau adik yang bisa diajak untuk berbagi, Orang tua nya pun sibuk dengan pekerjaan mereka, sehingga anak ini lebih cenderung menikmati dunia nya sendiri, terlebih puncaknya saat ia merasa stres dengan pelajaran di sekolah atau temannya, ia lebih memilih memendam semuanya sendiri dan jarang masuk sekolah, dalam hal ini tentu saja mengganggu pelajaran dan nilainya, sampai pada akhirnya si Orang tua anak ini dipanggil ke sekolah karena nilai putri mereka sangat rendah.

Dalam hal ini kita tentu saja tidak dapat menyalahkan anak seutuhnya, sebagai seorang anak ia butuh teman untuk berbagi cerita dan berkeluh kesah. Kesehatan mental yang dialami anak ini antara lain :

1. Kesadaran dan penerimaan diri

2. keterbukaan dengan lingkungan sekitar

3. Mengatur waktu


Dan solusi yang terbaik adalah :

1. Orang tua anak tersebut lebih memberikan waktu bersama anak tersebut

2. Pelatihan manajemen waktu yang baik

3. Dukungan lingkungan sekitar agar si anak lebih percaya diri dan mau terbuka

Tidak ada komentar:

Posting Komentar