Akulturasi
adalah suatu proses sosial yang timbul manakala suatu kelompok manusia dengan
kebudayaan tertentu dihadapkan dengan unsur dari suatu kebudayaan asing.
Kebudayaan asing itu lambat laun diterima dan diolah ke dalam kebudayaannya
sendiri tanpa menyebabkan hilangnya unsur kebudayaan kelompok itu sendiri.
Contoh akulturasi: Saat budaya rap dari negara asing digabungkan dengan bahasa
Jawa, sehingga menge-rap dengan menggunakan bahasa Jawa. Ini terjadi di acara
Simfoni Semesta Raya.
Psikologi
adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari perilaku manusia dalam hubungan dengan
lingkungannya.
Menurut
asalnya katanya, psikologi berasal dari bahasa Yunani Kuno: “ψυχή” (Psychē yang
berarti jiwa) dan “-λογία” (-logia yang artinya ilmu) sehingga secara
etimologis, psikologi dapat diartikan dengan ilmu yang mempelajari tentang
Akulturasi psikologis adalah akulturasi yang terjadi
pada psikologis seseorang atau suatu masyarakat, misalnya seseorang yang
merantau akan terpengaruh dengan budaya yang ada ditempatnya merantau secara
psikologis, seperti pola berpikir atau sifatnya, tetapi tidak membuat ia
berubah seutuhnya menjadi seperti orang-orang asli ditempat tersebut.
Faktor-faktor
yang mempengaruhi akulturasi
Terjadinya
akulturasi adalah perubahan sosial budaya dan struktur sosial serta pola budaya
dalam suatu masyarakat. Perubahan sosial budaya merupakan gejala umum yang
terjadi sepanjang masa dalam setiap masyarakat. Perubahan itu terjadi sesuai
dengan hakikat dan sifat dasar manusia yang selalu ingin mengadakan perubahan.
ada dua
faktor yang menyebabkan akulturasi dapat terjadi, yaitu:
-
Faktor
Intern
Bertambah
dan berkurangnya penduduk (kelahiran, kematian, migrasi)
Adanya
penemuan baru. (Discovery) Penemuan ide atau alat baru yang sebelumnya belum
pernah ada. (Invention). Penyempurnaan penemuan baru. (Innovation)
pembaruan atau penemuan baru yang diterapkan dalam kehidupan masyarakat
sehingga menambah, melengkapi atau mengganti yang telah ada. Penemuan baru
didorong oleh kesadaran masyarakat akan kekurangan unsur dalam kehidupannya,
kualitas ahli atau anggota masyarakat.
Konflik
yang terjadi dalam masyarakat.
Pemberontakan
atau revolusi
-
Faktor
Ekstern
1. Perubahan alam
2. Peperangan
Pengaruh
kebudayaan lain melalui difusi (penyebaran kebudayaan), akulturasi (pembauran
antar budaya yang masih terlihat masing-masing sifat khasnya), asimilasi
(pembauran antar budaya yang menghasilkan budaya yang sama sekali baru batas
budaya lama tidak tampak lagi).
Faktor-faktor
yang memperkuat potensi akulturasi dalam taraf individu adalah faktor-faktor
kepribadian seperti toleransi, kesamaan nilai, mau mengambil resiko, keluesan
kognitif, keterbukaan dan sebagainya. Dua budaya yang mempunyai nilai-nilai
yang sama akan lebih mudah mengalami akulturasi dibandingkan dengan budaya yang
berbeda nilai.
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar